Kamis, 21 Agustus 2008

MUHASABAH
oleh: FIRDIAN TRI CAHYO
HUMAS FSUKI (2008/2009)

Allah Swt berfirman,
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada keteladanan yang baik bagi kalian,yaitu bagi orang yang mengharapkan Allah dan Hari Kiamat dan ia banyak ingat Allah.” (Al-Ahzab:21).
Ikhwah fillah,sejenak kita merenung sebagai hamba Allah Swt dan umat Rasulullah saw. Sudahkah Rasulullah saw benar-benar kita jadikan sebagai teladan dalam hidup kita? Banyak umat Islam terjebak bahwa dengan membaca shalawat sebanyak 10 kali setiap hari berarti kita telah mengambil uswah dari beliau. Akan tetapi akan sia-sia bila hal itu tidak diimbangi dengan sikap, perkataan, dan perbuatan kita yang tidak Islami. Memang sulit bagi kita untuk mencontoh Rasulullah 100%, tapi paling tidak kita dapat mengaplikasikan nilai-nilai Islam yang kita pahami dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak aktivis dakwah yang terjebak bahwa dengan memelihara jenggot, dahi merah, dan mengenakan jilbab besar sudah merasa menjadi seorang qudwah (figure teladan). Tidak ada yang salah dengan hal itu, yang salah apabila aplikasinya menyimpang dari koridor Islam. Banyak pula aktivis dakwah yang perkataannya, perbuatannya, dan sikapnya menyakitkan hati saudaranya sesame muslim. Afwan…setiap manusia tidak ada yang sempurna akhi?? Afwan…menurut hemat saya alasan seperti itu alasan yang klasik dan cenderung tidak substansial. Memang betul setiap manusia tidak ada yang sempurna hanya Rasulullah saw yang ma’shum. Akan tetapi apabila telah datang suatu nasehat, namun hal itu masih terus dilakukan dengan menghiraukan nasehat itu, tentunya sikap seperti itu sangat disayangkan.
Mari kita renungkan Firman Allah Swt,
“Hai orang-orang yang beriman kenapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat?’ (Ash-Shaff:2).
Astagfirullah,…banyak diantara kita sebagai aktivis dakwah ketika dalam perekrutan kader baru dengan kata-kata manis kita merayu dan menjanjikan point A, B, C, D, dst… demi mendapatkan kader baru, tapi faktanya kita tidak merealisasikannya. Ikhwah fillah banyak pejuang-pejuang agama Allah yang menangis melihat kejadian ini. Mereka tak kuasa menahan tangis karena telah datang suatu nasehat, namun banyak aktivis dakwah di antara kita menghiraukannya. Na’udzubillah min dzalik.
Ikhwah fillah, marilah senantiasa setiap saat kita bermuhasabah karena kita sebagai manusia yang berakal, namun sering kali kita lalai bahwa kita adalah makhluk yang lemah. Jadikanlah Rasulullah saw sebagai qudwah kita sebelum kita mengambil qudwah yang lain. Allah Swt berfirman,
“Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan menetapi kesabaran.” (al-Ashr:1-3).
Semoga kita semua dihimpun oleh Allah Azza wa jalla ke dalam golongan orang-orang yang berlomba-lomba menuju kebaikan bukan menuju kemudharatan.

Tidak ada komentar: